Tujuan pendidikan tenaga kesehatan dilandasi dengan pendidikan yang berorientasi kerja yakni dihasilkannya tenaga kesehatan yang profesional dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan program kesehatan, oleh karena itu proses pembelajaran diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dengan memfokuskan kepada penguasaan keterampilan yang diberikan kepada peserta didik dengan dilandasi ilmu pengetahuan yang memadai.
Tenaga kesehatan yang profesional dihasilkan oleh institusi yang menyelenggarakan pendidikan yang bermutu yaitu bila proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif dalam suasana yang menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreatif dan mandiri sesuai dengan bakat dan minat. Mutu proses pembelajaran dapat dikatakan baik bila berhasil mengubah sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik sesuai tujuan pendidikan.
Melihat pendidikan di Indonesia saat ini, ternyata masih banyak ditemukan peserta didik yang belum paham tentang permasalahan-permasalahan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya pelecehan dan kekerasan seksual yang angka kejadiannya sangat tinggi saat ini. Fenomena pelecehan dan kekerasan seksual pada remaja semakin menjadi isu serius yang memerlukan perhatian semua pihak, baik dalam lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pencegahan melalui edukasi dan peningkatan kesadaran menjadi langkah strategis. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan berperan penting dalam memberikan pengetahuan, membangun kesadaran kritis, serta membekali mahasiswa dan masyarakat tentang cara mengenali tanda-tanda pelecehan seksual serta strategi pencegahan. Oleh karena itu, kuliah pakar ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan pemahaman komprehensif mengenai isu pelecehan dan kekerasan seksual pada remaja dengan tema mengenali dan mencegah pelecehan dan kekerasan seksual pada remaja. Kuliah pakar ini merupakan penguatan pada mata kuliah asuhan kebidanan pada remaja, pranikah, dan prakonsepsi.